Berapa IQ rata-rata Indonesia?

IQ and the Wealth of Nations adalah sebuah buku kontroversial oleh Dr. Richard Lynn, Professor Emeritus of Psychology di University of Ulster, Irlandia Utara, dan Dr. Tatu Vanhanen, Professor Emeritus of Political Science di University of Tampere, Tampere, Finlandia. Buku ini terbit pada tahun 2002. Menurut buku ini, perbedaan pendapatan nasional (dalam bentuk GDP per kapita) berhubungan dengan IQ rata-rata negara itu. Buku ini juga berisi perhitungan IQ rata-rata dari 81 negara oleh Lynn dan Vanhanen. Mereka juga menyimpulkan bahwa GDP rendah dapat menyebabkan IQ rendah, dan IQ rendah dapat menyebabkan GDP rendah. Mereka juga mengatakan bahwa negara-negara kaya memiliki tanggungjawab untuk membantu negara-negara miskin, seperti halnya orang kaya memiliki tanggungjawab untuk membantu orang miskin, dalam beberapa kasus, GDP tidak berhubungan dengan IQ karena sumber daya alam. Contohnya adalah Qatar, yang IQ-nya diperkirakan 78 namun memiliki GDP USD 17.000. Hal ini karena Qatar memiliki sumber minyak. Contoh lain adalah Botswana dengan tambang intannya. (http://id.wikipedia.org).

Walau data mengenai perkiraan IQ tiap bangsa ini adalah tahun 2002, namun ada baiknya jika kita menengok keadaan negara kita tercinta Indonesia. Menurut buku tersebut, negara kita berada pada IQ rata-rata 89 sedikit di atas / hampir menyentuh / bahasa kerennya limit dengan rata-rata IQ bangsa di dunia yaitu 88. Namun jangan salah mengartikan bahwa hal tersebut berarti tidak ada orang Indonesia yang pintar, data ini menunjukkan IQ rata-rata nasional, jadi perhitungannya menggabungkan semua baik yang pintar sampai yang kurang.
melihat dari tabel, negara kita bila dibandingkan dengan tetangga dekat kita malaysia, kita tertinggal 3 point dalam IQ. Bayangkan negara kita yang sumber daya alam melimpah dari mulai minyak, ikan, emas, timah dll tapi kita tertinggal 3 point dari negara terdekat kita. Coba perhatikan tabel di bawah (masih dari buku tersebut) (lebih jelasnya di sini)

Walau seperti sudah disebutkan di atas, buku tersebut kontroversial, namun menurut saya jika melihat infrastruktur, politic will dan sistem pembelajaran di Indonesia, hal tersebut bisa saja benar. Memprihatinkan? Jelas sangat sangat memprihatinkan, yang lebih miris lagi banyak putra-putri bangsa yang pintar tidak di jadikan aset dan dihargai oleh Negaranya yang mengakibatkan banyaknya orang Indonesia berpendidikan tinggi akhirnya hidup di luar negeri karena di negeri sendiri tidak di hargai, apa ini juga yang menyebabkan rata-rata IQ bangsa kita menurun? Atau memang tidak ada keseriusan bangsa kita memajukan kecerdasan penduduk negerinya?







Komentar

Postingan Populer