Ternyata Merubah Mindset Perlu Waktu dan Usaha lebih


Ini cerita ketika kami bermain futsal, bagi kami futsal bukan sekedar olahraga saja namun ajang bagi kami untuk saling bertukar informasi mengenai kondisi perusahaan dan menyambung silaturahmi (mengenang masa-masa pendidikan dulu) maklum kami yang main futsal adalah satu angkatan masuk di perusahaan.

Biasanya kami bermain 5 vs 5 tapi karena kesibukan teman-teman yang ngurusin anak istri, ngurusin kerjaan dan sebagainya jadi berkurang. Sewaktu kami main kemarin, kami kurang pemain jadi kami bermain 4 vs 4, terus apa hubungannya dengan judul di atas? persis...ini sangat erat hubungannya dengan merubah mindset, jadi karena kurang pemain peraturan kita rubah, gol yang biasanya adalah bola masuk ke gawang kita rubah jadi gol adalah bola mengenai tiang kanan atau kiri dari gawang.

Ternyata perubahan tersebut sangat mempengaruhi permainan kita, terkadang kita sudah di depan gawang langsung tendang bolanya ke tengah gawang, eh sudah gaya-gaya karena ngegolin baru sadar kalau mindset gol kita sudah kita rubah, setelah berapa lama baru kita mulai dapat beradaptasi bahwa mindset gol yang baru adalah mengenai tiang di sebelah kanan atau kiri walau masih sesekali lupa juga. Lucu....ya...capek...sangat...karena sudah banyak pemain dilewatin pas tinggal gol ternyata gagal karena mindset tentang gol kita yang salah. Permainan tadi memberikan sebuah pelajaran yang sangat berarti mengenai mindset, bahwa merubah mindset tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. 

Apa sih mindset itu? 
Sering kali kita mendengar kata mindset tetapi mungkin kita belum tahu apa arti mindset. Mindset sebenarnya dua kata bahasa Inggris yang digabung menjadi satu yaitu "mind" dan "set". Mind berarti pikiran, akal, ingatan. Sedangkan "set" adalah kumpulan, perangkat. Jadi secara harafiah diartikan sebagai kumpulan atau perangkat pikiran atau akal atau ingatan. Tetapi sebenarnya maksudnya bukan seperti itu, tetapi yang saya maksud mindset disini adalah pola pikir yang mempengaruhi pola kerja, hubungannya dengan kita? sebagai individu terkadang kita harus secara berkala meminta pandangan orang lain (tentu orang yang kita anggap dapat memberikan masukan secara objektif) mengenai cara berpikir kita, atau melakukan yang dinamakan environmental scaning, maksudnya mencoba untuk mengenali, mengetahui dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi. Jangan kita berpikir bahwa kita cukup dengan berjalan saja, ternyata lingkungan kita sudah menuntut kita untukk berlari, akan menjadi sebuah ironi buat kita nantinya.

Dalam dunia kerja, terkadang kita hanya asyik melakukan yang kita anggap benar, kita merasa yang kita lakukan adalah excellent, dan merasa bahwa kita sudah paling expert di bidang yang kita geluti selama ini, kemudian kita mulailah seperti berdiri di atas angin dan meminta apa saja yang menjadi kehendak kita. Ini menjadi seperti seekor jangkrik yang bersuara paling nyaring di kandangnya. Padahal mungkin ketika kita ditandingkan dengan orang lain ternyata kita belum ada seujung kuku pun, ibarat sekali pukul langsung K.O.
Seperti permainan futsal di atas, jika kita tidak mau merubah mindset kita, yang terjadi adalah orang lain menganggap kita ini lucu, membosankan dan yang negatif lainnya dan karena merubah mindset memerlukan waktu dan usaha lebih, maka sebaiknya kita mulai membenahi mindset kita dari sekarang sebelum semuanya menjadi terlambat, karena waktu tak mungkin kita tarik kembali dan pergeseran masa tidak menunggu kesiapan kita. 

Marilah kita mencoba melihat sekeliling kita, melihat perubahan yang terjadi sedemikian cepat, dan berusaha beradaptasi dengan perubahan tersebut. Karena tanpa kita merubah diri kita maka kita akan terlindas perubahan tersebut. Kejayaan di masa lalu sesekali bolehlah menjadi kenangan romantisme untuk membangkitkan semangat tapi tidak untuk membuai kita dalam mimpi-mimpi panjang, karena kita hidup di dunia nyata dan masa kini, bukan di alam mimpi ataupun di masa lalu.

Komentar

Postingan Populer