Mengapa daging babi masih dan akan tetap haram

Ini cerita yang pernah aku baca tapi lupa penulisnya. Ceritanya begini, pada suatu ketika ada seorang imam yang pergi berkunjung ke perancis. Ketika bertemu dengan orang perancis, orang tersebut bertanya pada imam tersebut

”kenapa Islam masih mengharamkan daging babi untuk dikonsumsi? Kalau masalahnya kesehatan di mana dalam daging babi terdapat cacing pita bukankah dengan teknologi sekarang dengan teknik masak yang benar cacaing pita tidak akan muncul dan mencemari dalam masakan tersebut?”
Imam tersebut hanya tersenyum kemudian berkata
”jika anda menginginkan jawaban atas pertanyaan tersebut, bawakan pada saya 2 ekor ayam jantan dan satu ekor ayam betina serta dua ekor babi jantan dan satu ekor babi betina”
karena penasaran dan ingin tahu jawaban dari pertanyaan tersebut, mereka pun membawakan yang diminta oleh imam tersebut. Setelah dibawakan apaa yang diminta, imam tersebut berkata”masukkan dua ekor ayam jantan dan satu ayam betina tersebut dalam satu kandnag, kemudian perhatikan”
merekapun melakukan yang diminta oleh imam tersebut. Ternyata kedua ekor ayam jantan tersebut bertarung mati-matian demi memperebutkan ayam betina tersebut. Setelah salah satu ayam jantan tersebut hampir kalah, imam tersebut menyuruh agar ayam tersebut dilerai dan dikeluarkan dari kandang. Kemudaia imam tersebut menyuruh mereka lagi
”Lakukan seperti yang dilakukan pada ayam-ayam tersebut pada babi yang kalian bawa”
merekapun memasukkan dua ekor babi jantan dan seekor babi betina tersebut dalam satu kandang. Ternyata babi jantan tersebut saling membantu ketika salah satu babi jantan yang lain akan menyetubuhi babi betina tersebut
”Kalian lihat, yang diharamkan Alloh dan Rasulnya bukan hanaya dilihat dari satu sudut saja. Karena makanan pada dasarnya mempengaruhi karakter manusia, jika kalian memakan sesuatu yang telah diharamkan bukan saja buruk untuk kesehatan namun juga pada hal lainnya yang kita tidak ketahui. Salah satu contohnya babi tadi, jika makanan membentuk kareakter, dan kalian makan babi yang karakternya tidak punya harga diri, ketika brzina yang lain justru membantu maka apakah kalian menginginkan karakter seperti itu dalam tubuh kalian, saudara kalian, atau generasi muda kalian?”